Tuhan, Dapatkah Aku Bersatu dengan Dia?

Di era milenial dan di zaman yang modern ini pasti kita banyak melihat menurunnya anak anak Tuhan yang menggadaikan cinta kasih Tuhan agar dapat hidup dengan sang pujaan hatinya yang berbeda keyakinan. Padahal Tuhan telah memberikan cinta kasih yang tak terbatas dan rela menebus dosa manusia dengan memberikan nyawa nya di kayu salib.

Pengorbanan Tuhan yang besar disia siakan oleh manusia dengan begitu saja, dan tanpa sadar kita juga telah menyalibkan Tuhan yang ke dua kali. Kita sebagai umat Katholik seharusnya harus bisa menjaga iman kita agar tak terpengaruh oleh pencobaan yang begitu kuat dan dahsyat juga dapat menggoyahkan iman kita.

Mungkin diantara kita ada yang sejak kecil telah di sekolah kan orang tua di sekolah negeri seperti saya, hidup di sekolah negeri bukan suatu kebanggan seperti kata orang melainkaan suatu tantangan, tantangan menghadapi banyaknya perbedaan, banyaknya cobaan ,dan banyaknya godaan yang dapat menggoyahkan iman Katholik kita. Akan banyak ejekan ejekan dan cemoohan yang menimpa kita tapi itu adalah tantangan kita bagaimana kita meneladani Tuhan ,seperti kutipan di Matius 16:25 Lalu Yesus berkata kepada murid muridNya : “Setiap orang yang mau mengikut Aku,ia harus menyangkal dirinya,memikul salibnya dan mengikut aku” dan kita sebagai umat Katholik harus berani menghadapi tantangan itu.

Dan tantangan yang paling berat saya rasakan adalah tentang pencarian teman hidup atau jodoh. Yah pasti kita jika hidup di sekolah negeri pasti merasa jika teman kita yang berbeda lebih menarik daripada teman sendiri dan mungkin memiliki rasa ingin memiliki tapi itu kembali ke dalam pribadi kita masing masing apakah kita memilih Tuhan yang telah menciptakan dan menebus  kita atau kita memilih dia yang berbeda dan menentang semua aturan yang ada.

Mungkin inti dari sebuah hubungan adalah menyatukan 2 insan yang berbeda dan menerima semua perbedaan tapi jika perbedaan itu karena perbedaan rumah ibadat maka akan sulit karena di dalam 2 Korintus 6:14 “ Janganlah kamu merupakan pasangan uyang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” dan ayat itu menegaskan dapatkah kita bersatu dengan dia yang berbeda, mungkin jika bersatu akan menjadi durhaka tetapi selama kita menjaga hati dan percaya kepada  Tuhan, bahwa Tuhan pasti memberikan jodoh atau penolong hidup yang terbaik bagi kita  dan tugas kita hanya belajar,berusaha,bekerja agar mendapat jodoh yang sepadan dengan kita. Percayalah Tuhan akan menjadikan semua akan indah pada waktunya

Tuhan memberkati saudara sekalian . Amin

 

nama    : Gunawan Wicaksono

nim       : 041811333193

prodi     : Akuntansi

Hits 1285